PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Tolak ukur era modern ini adalah komunikasi dan informasi.
Perkembangan Teknologi Komunikasi begitu pesat bagi dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, apabila
ada suatu bangsa atau negara yang tidak mengikuti perkembangan teknologi
komunikasi, maka bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju
dan terbelakang.
Perkembangan dalam dunia komunikasi dan informasi telah
membawa kita ke dunia global dan menjadikan masyarakat secara terus menerus
diterpa (exposure) oleh media sehingga terciptalah masyarakat informasi
(information society). Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk
maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan research
dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk teknologi komunikasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi komunikasi ?
2. Pandangan
islam terhadap perkembangan teknologi komunikasi?
C. Tujuan
dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari penyusunan
makalah ini, antara lain:
1. Diharapkan
makalah ini dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut.
2. Dengan
makalah ini dimaksudkan untuk dapat memberi pemahaman tentang perkembangan
teknologi komunikasi, beserta pandangan islam terhadap perkembangan teknologi
komunikasi itu sendiri.
PEMBAHASAN
A.
Pekembangan Teknologi Komunikasi
Hakikat teknologi adalah the
systemaric application of scientific or other kowledge to pratical task
(Galbraith). Selanjutnya perkembangan
teknologi komunikasi secara langsung telah memberikan efek terhadap
perkembangan masyarakat. Sardar mengatakan bahwa dulu bangsa-bangsa berjuang menguasai
wilayah atau berjuang untuk kemerdekaan wilayahnya, sekarang orang mulai
berjuang untuk menguasai “bidang baru” yaitu informasi agar tidak dikendalikan
oleh yang menguasai informasi. Penguasaan informasi harus dimulai dengan
penguasaan dan pengendalian terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi itu sendiri. Ciri-ciri dari perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi (ICT, information and commnication technogy) dewasa ini ditandai
dengan 1) The Rise
of Internet, munculnya Web dengan information
super high way. 2) Convergencing
Industries, munculnya industri
digital yang mengglobal. dan 3). Convergecing
Technologies, seperti CD digital, TV
transmitte in digital format, telpon seluler dll. (Kemunculan
TV digital di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI pada hari kebangkitan
Nasional 20 Mei 2009, oleh presiden dinyatakan sebagai revolusi ketiga di
bidang informasi di Indonesia. Revolusi pertama ditandai dengan munculnya TV RI
yang diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1964, dan revolusi ke dua ditandai
dengan peluncuran Satelit Palapa tahun 1976 oleh Presiden Soeharto). Satelit
Komunikasi yang ditahun 1945 baru merupakan gagasan yang ditulis oleh Athur C.
Clark.
Dalam majalah Wireless World edisi Oktober 1945 dapat
diwujudkan oleh Jhon R Piere dari Bell Laboratories dengan didemontrasikannya
kelayakan komunikasi ruang angkasa dengan satelit ECHO dan Telstar. Bahkan
Satelit Komunikasi, digital recording dan Internet adalah contoh dari Revolusi
Ketiga Informasi di dunia.
Kemunculan internet telah mempermudah komunikasi dan
penyaluran informasi ke seluruh dunia, teknologi Wolrd Wide Web sebagai
multimedia portions, dengan HTMLnya dapat membuat halaman-halaman web.
Teknologi Satelit (dimana Indonesia, 1976 adalah negara kedua waktu itu setelah
Canada yang memiliki satelit komunikasi) telah melahirkan siaran TV-DBS (direct
broadcating system) dan dilengkapi dengan kemunculan kabel optik yang bisa
menyalurkan informasi dalam jumlah besar dan cepat, information
super highway.
Perkembangan
ICT tersebut diatas tidak saja mempengaruhi media Internet dan TV, tetapi juga
memasuki dunia industri media,seperti media cetak, radio dan munculnya New
Multimedia:
• Media cetak seperti buku, majalah
dan surat kabar. Trend teknologi di bidang media cetak ditandai dengan
penggunaan bahasa digital (digitizing, making an image computer readable as
with scaner), deskop publishing is the composition, seperti tata
letak (lay out) dan mencetak dengan menggunakan dikendalikan oleh PC (Personal
Computer), juga publishing (penyebaran dan pendistribuasian informasi melalui
internet dan CD, serta teknologi komputer telah merubah cara mempublish
(menerbitakan) buku, majalah dan surat kabar, bahkan mempercepat proses cetak, seperti
cetak jarak jauh dengan biaya yang lebih murah. Surat Kabar yang terbit di
Jakarta seperti Republika, Kompas dll. Juga dicetak di Makassar dan Medan
dengan teknologi cetak jarak jauh, sehingga masyarakat di dua kota tersebut
sudah dapat membaca surat kabar di pagi hari seperti orang Jakarta.
• Radio, yang sejak tahun 1940an telah
menjadi kekuatan budaya dan politik, menjadi lebih signifikan perkembangannya
dengan ditemukannya gelombang FM oleh Edwin Amstrong. Dewasa ini media radio
audiensnya telah tersegmentasi seperti media lain. Siaran radio digital dan
radio satelit telah menawarkan pilihan-pilihan bagi pendengar. Dengan demikian
persaingan industri radio semakin ketat dan telah meningkatkan perkembangan
dunia industri radio dewasa ini.
• Munculnya New Multimedia, suatu
konvergensi dari televisi, telepon, computer, data base dan delevery system.
Misalnya, sebuah Note Book yang tersambung dengan internet dengan ukuran layan
8 inch Anda dapat menikmati siaran TV manca negara sambil menunggu pesawat di
airport, dapat mengirim dan menerima email dan telepon, melihat data
perkembangan perusahaan dan mengevaluasi serta dapat mengambil keputusan di
mana dan kapan saja, dengan kemunculan New Multimedia hambatan waktu dan tempat
tidak lagi menjadi masalah.
Dampak dari perkembangan teknologi
komunikasi atau globalisasi. Terdapat tiga ketimpangan yg mencolok :
a. Porsi pengeluaran
Negara-negara2 berkembang sekitar 3 % dan hanya memiliki 13 % dari seluruh
ilmuan yg ada di dunia dan bertumpuk di India, Brazil, Argentina dan Mexico
b. Negara-negara
berkembang harus meningkatkan porsi untuk pengeluaran bidang industry dari 7 %
menjadi 25 %. Tahun 1980 hanya 9 %.
c. Nilai peralatan
pengolahan data, diperkirakan AS, Jepang dan Eropa Barat mencapai 83 % dari
seluruhan dunia (1978). 17 % dimiliki bersama dan th 1988 meningkat 20 %.
Di samping itu otomasi besar-besaran akan menyebabkan
pengangguran, contoh sebuah computer bisa menyebabkan ribuan orang tak lagi
dibutuhkan, dan juga menimbulkan dilemma-dilemma moral lainnya[9]. Dari sini disadari betapa besarnya
peranan pendidikan dan ilmu pengetahuan, sebab “the knowledge gap
hypothesis posits that the “information-rich” benefit more from exposure to
communications media than the “information-poor” Hal tersebut akibat
dari perbedaan tingkat pendididkan, akses terhadap sumber informasi seperti
perpustakaan dan computer rumah yang tersambung dengan internet merupakan suatu
keniscayaan di era informasi.
Dalam menghadapi informasi melalui media massa yang
perlu mendapatkan perhatian adalah di mana sementara orang kurang nyaman untuk
mencari penyelesaian konflik, dan membicarakan berita-berita yang kurang baik
(bad news) melalui teknologi komunikasi. Hal-hal negatif lainnya dari media
massa adalah kekerasan yang seringkali dituduhkan masyarakat kepada siaran
televisi, akan tetapi sebenarnya televisi hanya salah satu penyebab dari
kekerasan dan bukan satu-satunya penyebab, seperti kemukakan Sherly
Biagy,(1995) “several sub sequent studies have suggested that TV
violence causes aggression among children. Researchers caution, however, that
TV violence is not the cause of aggressiveness, but a cause of aggressiveness”.
Selain dampak negatif tentu saja banyak hal-hal yang
positif yang dapat dipetik dari perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi, dengan perubahan institusi seperti perubahan lembaga-lembaga pendidikan,
munculnya system pendidikan Jarak Jauh atau terbuka, seperti Universitas
Terbuka, SMP Terbuka, Open University di London, India, Pakistan dan lain-lain.
Dalam bidang ekonomi dan perdagangangan, ditandai
dengan munculnya e- Banking, e-comers, e-money, dan resesvasi tiket pesawat dan
hotel melalui internet. Dibidang kesehatan munculnya e-medicin dan yang tak
kalah pentingnya adalah sistem kependudukan di mana diharapakan setiap KTP atau
IC harus memiliki chips, seperti di negara tatangga, pendataan kependudukan
sudah computerize dan dapat diakses melalui internet sehingga
perpindahan penduduk dapat dilacak dan diketahui dengan mudah. Dengan demikian
masalah daftar pemilih tetap dalam Pemilu dapat diatasi dengan mudah dan dengan
data kependudukan yang akurat. Wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh
kemajuan teknologi menurut Bell (1979):
Pertama, jaringan
pengelolaan data yang memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan
tombol-tombol komputer di rumah masing-masing, pesanan akan dikirimkan langsung
ke rumah.
Kedua, bank informasi dan
sistem penyelusuran yang memungkinkan pemakainya menelusuri informasi yang
diperlukan serta memperoleh copy cetaknya dalam waktu cepat.
Ketiga, sistem teleks yang
menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan, seperti cuaca, informasi
finansial, iklan terklasifikasi, katalog segala macam produk lewat layar
televisi di rumah masing-masing.
Keempat, sistem
faksimili yang memungkinkan pengiriman dokumen secara electronik.
Kelima, jaringan komputer
interaktif yang memungkinkan pihak-pihak yang berkomunikasi mendiskusikan
informasi melalui komputer.
Dengan semakin berkembangnya pekerjaan di bidang informasi dan semakin banyaknya sarana komunikasi, menurut F. Latham (dalam Toffler, 1992) maka jumlah orang yang dapat bekerja di rumah atau di pusat-pusat kerja setempat juga semakin banyak. Hal tersebut disebabkan berbagai kekuatan yang ampuh sedang bertemu membentuk suatu kekuatan yang hebat untuk menciptakan “pondok elektronik”. Indikasinya adalah pergantian yang menguntungkan antara transportasi dengan telekomunikasi.
Dengan semakin berkembangnya pekerjaan di bidang informasi dan semakin banyaknya sarana komunikasi, menurut F. Latham (dalam Toffler, 1992) maka jumlah orang yang dapat bekerja di rumah atau di pusat-pusat kerja setempat juga semakin banyak. Hal tersebut disebabkan berbagai kekuatan yang ampuh sedang bertemu membentuk suatu kekuatan yang hebat untuk menciptakan “pondok elektronik”. Indikasinya adalah pergantian yang menguntungkan antara transportasi dengan telekomunikasi.
B.
Pandangan islam terhadap perkembangan
teknologi komunikasi
Tidak ada yang dapat menahan
lajunya perkembangan teknologi komunikasi. Hal ini tidak terlepas dari
perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat. Seperti yang sudah
kita ketahui bahwa riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama
dengan sejarah kehidupan manusia. Terdapat empat titik penentu utama dalam
sejarah komunikasi manusia yang dikemukakan oleh Nordenstreng dan Varis (1973)
dalam (Nasution, 1989:15), yaitu :
1. Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih
manusia.
2. Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara
manusia menggunakan bahasa.
3. Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis dengan
menggunakan alat pencetak.
4. Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf hingga
satelit.
Dalam
sejarahnya, manusia menandakan penggunaan komunikasi oleh manusia untuk
mengatasi jarak yang lebih jauh satu dengan yang lainnya, yang tidak mungkin
dicapai dengan berbicara dalam jarak yang normal. Menurut O’Brien, 1996 dalam
Kadir (2003:8) mengatakan bahwa, Perilaku manusia dan teknologi memiliki
interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. Everett M. Rogers (1986) dalam
bukunya Communication Technology ; The New Media in Society, mengatakan bahwa
dalam hubungan komunikasi di masyarakat terdapat empat era komunikasi, yaitu :
era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi
interaktif. Sementara itu Sayling Wen melihat media dalam konteks yang lebih
luas, tidak hanya melihat media dalam konsep komunikasi antar pribadi, namun ia
melihat media sebagai medium penyimpanan. Manusia hidup tidak terlepas dari
ajaran agama. Seperti yang sudah kita ketahui, menyampaikan pesan kepada sesama
umat sangat dianjurkan bahkan diwajibkan dalam ajaran Agama Islam.
Sardar
mengemukakan thesisnya tentang konsep Islam dalam penciptaan dan penyebaran
informasi dalam bukunya Information and Muslim World : A Strategy for 21’st
Century, (1998), sebagai berikut :
a. Tauhid, kemerdekaan dalam informasi adalah criteria ethical
pertama dan umat Islam tidak dalam kedudukan terpaksa tunduk kepada kekuatan
luar, apakah itu Neo Lib, Konglomerasi, MNC, atau negara Super Power selain
tunduk kepada kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
b. Ilm, informasi diupayakan dalam kerangka ilmu pengetahuan
untuk kemaslahatan masyarakat.
c. Hikmah, (kebijaksanaan), informasi harus merefleksikan
karakteristik tertinggi Sang Maha Pencipta, dengan memandang sesuatu peradaban
Muslim yang dinamis dan berkembang dengan kecakapan dan ketajaman serta
kecermatan pikiran.
d. Adl, penciptaan dan penyebaran informasi harus diarahkan
untuk memajukan keadilan. Informasi harus diupayakan melalui cara-cara yang
adil dan didistribusikan secara adil pula.
e. Ijma’ dan Syura (Konsensus dan musyawarah), Sebelum
masayarakat diajak bermusyawarah, mereka sudah harus menerima informasi secara
merata dan relevan. Konsesus hanya bisa dicapai apabila semua fakta tentang
sebuah kebijakan tertentu sudah mereka ketahui, artinya tidak hanya diketahui
oleh segelintir orang, atau elit organisasi atau politik.
f. Istishlah (Kepentingan Umum), semua informasi yang diciptakan
dan didistribusikan adalah untuk kepentingan umum (kemaslahatan masyarakat)
g.
Ummah (Muslim sejagat), Informasi seyogyanya di samping
kepentingan umum secara lokal adalah untuk kepentingan Ummat Islam se dunia
(masyarakat Islam global).
Perkembangan
teknologi ini mampuh mengancam dunia Islam, jika kita tidak turut masuk ke
dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kita sebagai muslim akan menjadi masyarakat
pasif yang hanya menerima perkembangan teknologi, namun tidak turut membuat dan
mengembangkannya. Ini dapat menghambat perkembangan daya piker Muslim dunia.
Karena
walaupun perkembangan tekhnologi memiliki aspek positif, namun ada beberapa
perangkap yang harus diwaspadai, yaitu
Aspek
pertama Mengendalikan, keutungan teknologi komunikasi akan dipetik oleh mereka
yang berhasil mengendalikan teknologi tersebut. Dengan demikian, tidak banyak
manfaatnya memiliki program-program canggih untuk membangun jaringan komunikasi
untuk menghubungkan desa-desa terpencil, jika tergantung kepada Negara
industri, maka kebijakan hanya berpengaruh kepada ketergantungan.
Aspek
kedua Ketidaklayakan. Teknologi yang lahir di barat cenderung mengarah
kepeningkatan elemen desktruktif dan elemen pengendalian atau secara
spesifikasi sesuai untuk digunakan oleh konsumen barat. Inilah alasan
penting,mengapa dunia muslim harus mengembangkan kemampuan sendiri di dalam
bidangteknologi“mikro-elektronik”. Negara-negara industri bukan hanya
mempertahankan dominasi ekonomi dan politik, tetapi mereka juga akan merongrong
dan menaklukan dunia muslim.
Ada
tiga kesadaran yang dapat diambil dari sudut pandang penerapan teknologi
komunikasi, yaitu
1.
Kita menyadari bahwa kita adalah penerima yang berkomunikasi
2.
Kita menyadari bahwa kita selalu bisa memahami bentuk
3.
Kita menyadari bahwa kita hanya bisa memahami dalam
bataspengalaman kita
sendiri.
sendiri.
Dari
ketiga poin diatas menjelaskan bahwa, komunikasi menuntut penerimanya. Ia
menuntutnya untuk terlibat, untuk melakukan sesuatu, untuk menjadi sesuatu, dan
untuk mempercayai sesuatu. Selain itu komunikasi menimbulkan motivasi, jika
komunikasi sesuai dengan harapan dan aspirasi, etika, nilai, maksud dan tujuan
penerimanya.
PENUTUP
A.
Simpulan
Perkembangan teknologi yang
ditandai dengan berkembangnya berbagai macam hardware, misal TV, radio dan
Internet. Dunia Islam jika tidak mengikuti perkembangan ini maka akan menjadi
terpuruk dan makin tertinggal.
Perkembangan teknologi ini
mampu mengancam dunia Islam, jika kita tidak turut masuk ke dalamnya. Hal ini
dapat menyebabkan kita sebagai muslim akan menjadi masyarakat pasif yang hanya
menerima perkembangan teknologi, namun tidak turut membuat dan
mengembangkannya. Ini dapat menghambat perkembangan daya piker Muslim dunia.
Penyiaran Islam sebagai
saranan mengembangkan dan mendistribusikan informasi mengenai Islam kepada
dunia barat sangat tergantung kepada sejauh mana penguasaan para cendikiawan muslim
terhadap perkembangan teknologi.
DAFTAR
PUSTAKA
Alvin Toffler, Gelombang
Ketiga, PT Pantja Simpati, Jakarta, 1992
Joseph Straubhar & Robert La
Rose, Media Now, Communication Media in the Information Age, Wadsworth,
USA, 2000.
Shiley Biagy, Media
Impact An Introduction to Mass Media, Third Edition, Wadsworth Publishing
Company, Belmont, California, 1995.
Zulkarimen Nasution, Perkembangan
Teknologi Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2005.
Ziauddin Sadar. Tantangan
Dunia Islam Abad 21. Bandung: Penerbit Mizan. 1992.
www.syafiiakrom.wordpress.com
www.syafiiakrom.wordpress.com
Sutiadi. (2009). Pendidikan Nilai Moral Ditinjau
dari Prespektif Global. Hal.
10. Yogyakarta: UNY – FBS.
10.12 |
Category: |
1 komentar